Inspirasi Hidup Seorang Penulis Tertuang dalam Blog Ini. So, Don't Miss It....

October 11, 2008

The End Of Fighting & The New Dream IslanD

Halow…Pa kabar semua??? Dah pada rindu ya ama DoDoT Blog??? Mulai dari sekarang DoDoT BloG yang dulunya ada di Friendster.com, kini migrasi ke BloGspOt.com. Gak da maksud lain ko, tapi hanya “menyesuaikan” dengan apa yang sudah ada sekarang. Sebelum mulai cerita pertama, alangkah baiknya DoDoT mengucapkan Selamat Hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan, semoga kita semua dapa kembali ke Fitri. Amiin……. . J
Langsung aja dech ke ceritanya….
Masih inget postingan sebelumnya ga’??? Judulnya “How to Find The Best Choise”?? Bagi yang belum baca, mohon dibaca ya!! Disitu aku menceritakan bagaimana susahnya mendapatkan seorang bidadari yang ada di pulau seberang. Sebuah perjuangan yang tidak mudah dan membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi. Hampir 6 tahun aku berusaha mencari yang terbaik untuk mendapatkan seorang bidadari. Tuhan maha mendengar. Tuhan tahu apa yang diinginkan hambanya. Ketika kita menginginkan sesuatu, pastilah kita meminta dengan sungguh-sungguh. Seorang anak kecil yang masih duduk di bangku TK, ketika ingin memiliki sebuah mainan mobil-mobilan, mereka selalu mendekati orang tuanya. Mendekat dengan cara yang tidak lazim. Mereka merayu orang tunya dengan nada yang rendah dan penuh harap. Setelah beberapa “waktu”, akhirnya mereka mendapatkan apa yang dinginkan. Tentunya sebuah pengorbanan yang tidak mudah bagi anak kecil. Bayangkan seorang anak yag masih berusia antara 4-5 tahun sudah berani meminta kepada orang tuanya, tentunya didasari dengan rasa “agak takut” dimarahi. Itulah sedikit gambaran arti dari perjuangan. Perjuangan yang didasari rasa keingin memiliki. Sungguh Luar Biasa.
Aku….Aku sendiri juga gak mudah untuk mendapatkan seorang yang selama ini aku impikan. Panas, dingin, angin, hujan bahkan sampai gempa bumi pun telah kulalui untuk mencapai sesuatu yang sangat dan sangat diharapkan. Sebuah proses panjang yang berkelok, berhenti, berpapasan bahkan sampai balik kanan juga sudah aku lalui. 6 tahun bukanlah waktu yang singkat. “Melupakan” peristiwa masa lampau sangat-sangatlah susah dan beratnya gak bisa diukur dengan timbangan apapun. Berat banget!!!. Kalo boleh mengumpamakan, beratnya melupakan masa lalu adalah sama halnya dengan beratnya seorang perokok meninggalkan kebiasaannya dalam merokok. Pagi, siang, sore dan malam sudah aku lalui dengan peristiwa masa lalu. Ketika aku mencoba melupakan masa tersebut, berbagai cara sudah aku tempuh. Ribuan kilo aku lewati, lautan luas aku sebrangi . Pernah suatu ketika aku mencoba untuk mendapatkan masa yang bisa menggantikan masa lalu. Waktu itu, aku mendekati seorang bidadari yang notabene masih lumayan deket sama aku. Deket dalam artian aku udah tahu siapa dia, keluarga dan kebiasaan dia ketika ketemu temen-temen, berkumpul dan bersenda gurau. Tapi apa daya, sekeras-keras usaha manusia kalo Tuhan tidak mengijinkan, niscaya tidak akan bisa berjalan lancer. Dan benar saja, masa yang sudah aku impikan, masa yang akan menggantikan masa lalu tiba-tiba sirna dengan sebuah kalimat yang keluar dari bibir yang bidadari. Aku yakin, “dia” mengatakan itu tidak dengan serta merta. “Dia” punya alasan yang kuat. Dia berani mengatakan itu tentunya setelah mempertimbangkan banyak hal. Tuhan maha mengetahui. Begitulah awal dari sebuah pergantian masa.
Sesuai pepatah bilang, Hilang satu tumbuh seribu. Masa lalu belum hilang, eh timbul masa baru yang tentunya akan menambah beban di pikiranku. Tapi, sebesar apapun beban itu, ketika niat sudah bergejolak dan berkobar didalam jiwa, maka tidak aka nada artinya beban-beban itu. Kucoba lagi berjalan menapaki pegunungan yang semakin berat. Ditengah jalan, aku inget seorang teman masa lalu. Mungkin saja dia bisa membantu aku. Tapi sebelum aku ada niatan seperti itu, aku coba dulu dalami temenku itu. Dan singkat cerita, pada masa lalu, ternyata dia dan aku juga sama-sama ada niatan untuk jalan bersama. Tapi apa boleh buat, ketika Tuhan tidak mengijinkan, maka gak akan bisa berbuat apa-apa yang namanya manusia. Ternyata kita berdua gak sama sama jujur di masa lalu. Jadi sekarang baru ketahuan. Ketika aku mulai jujur, dia juga berkata jujur, tapi….ketika kejujuran itu sudah aku utarakan, dia hanya bisa bilang “Nasi sudah menjadi bubur”. Ternyata dia adalah seorang bidadari yang sudah dipesan orang lain. Lagi-lagi beban berat datang menghampiriku. Ini terjadi kira-kira awal tahun 2006. Lagi-lagi niat yang kuat akan emngalahkan apapun. Bgitu dengan bidadari itu aku gak akan kesampaian, maka aku melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah pulau yang bisa dibilang “indah”. Seiring berjalannya waktu, aku ketemu dengan seorang bidadari juga yang sedang berjalan juga. Kita mengobrol cukup lama dan sampai akhirnya, bidadari itu berani untuk meminta kejelasan, apakah arti pertemuan kali ini. Akku hanya bisa bilanng, mari kita cari jalan kita masing-masing menuju pulau impian. Maaf, aku gak bisa nemenin kamu munuju ke pulau impian kamu. Matahari terus berjalan dari Timur ke barat, akupun melanjutkan perjalanan mencari sebuah pulau yang sudah aku impikan. Ditengah jalan yang penuh duri dan bebatuan aku teringat kembali akan masa lalu dan masa-masa setelah itu. Dimana masa-masa tersebut adalah masa yang amat berat bagiku. Ketika aku berjalan merunduk, aku teringat kalo aku masih punya temen bidadari dimasa lalu yang ada di kota seberang. Gak jauh sich dari ibukota Negara Indonesia. Ketika aku mencoba menghubungi dia dan akan mengutarakan isi hati ini, lagi-lagi dia manjawab dengan nada yang sopan dan akhirnya keluar kata-kata itu “maaf gak bisa”. Huhh….Sudah berapa ton kalo ditotal berat beban yang sudah aku pikul. Sakit……udah terlalu berat. Aku sempat melihat kanan kiri bidadari sepanjang perjalanan. Mreka tambah membuat aku pusing dikala pundak ini memikul beban yang begitu beratnya.
Disitulah, akhirnya aku teringat. Aku punya Tuhan, kenapa aku gak minta ama tuhan aja. Dia pasti punya bidadari yang sudah dipersiapkan untukku. Dengan penuh kerendahan hati dan penuh kesabaran, akhirnya saat itu tiba. Dan ternyata benar, gak bisa di sangka, tiba-tiba didepanku ada sebuah jalan lebar, halus dan yang pasti ada seorang yang sedang menyapaku. “Lewat sini saja Pak, ada temen bapak yang menunggu disana!”, ujar seorang bidadari yang kutemui dijalan.Dan benar saja, ketika aku mulai berjalan menuju jalan itu, pelan…pelan…pelan..kurasakan ada sebuah getaran hati yang cukup kuat, padahal aku belum pernah ketemu ama bidadari itu. Waktu berjalan terus, jarum jam dinding pun terus bergerak menuju gak tahu kemana arahnya. Dengan penuh kesabaran aku beranikan untuk terus berjalan.Semakin deket, semakin kencang pula detak jantung ini. Tampak dari kejauhan seseorang yang sedang berdiri, memandangiku dengan senyum ramah, sopan dan yang pasti em…em….manis banget. Tapi bidadari yang satu ini agak lain dari biasanya, dia bisa bilang “injih Pak!!!!”. Apa ini bidadari dari Jawa?? . Aku seneng banget. Setalah hampir 6 tahun, akhirnya kurasakan rasa itu. Rasa dimana bisa menghapus masa lalu dan menggantikan masa yang sekarang. Sepanjang perjalanan menuju pulau impian penuh dengan bunga-bunga dipinggir jalan.Wangi..wangi dan wangi. Malam itu, ketika aku pertama kali menemui bidadari itu, agak sedikit canggung juga sich. Maklum, this is first night I visit her. FYI, bidadari itu sebelumnya ternyata pernah aku lihat waktu aku berjalan di awal-awal perjalanan tadi. Tetapi saat itu Tuhan belum memberikan ijin aku untuk berkenalan dengan dia. Malam itu, gak tahu kenapa tiba-tiba aku bisa berkata seperti itu. Tuhan maha mengetahui. Tuhan, makasih banyak. Engkau telah menunjukkan jalan yang insyallah akan mejadi jalan terakhir yang aku tempuh. Wahai bidadariku, terima kasih banyak ya….ternyata selama ini engkaulah yang aku cari. Gak ada hujan, gak ada angin, ternyata Tuhan punya kehendak lain. Mari kita bersyukur dan memohon kepada Allah. Bismillah….. Doakan kami ya, semoga kami berdua dapat membangun sebuah pulau impian yang selama ini kami idam-idamkan.

2 Comments:

Blogger UuL said...

This comment has been removed by the author.

October 11, 2008 11:35 AM

 
Blogger UuL said...

Amiin..bismillah..semoga bidadari kali ini adalah bidadari terakhir bagi mas :)
semoga Allah senantiasa mempermudah jalan dalam membangun pulau impian ;)

October 11, 2008 11:40 AM

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home